
Aksi demo pengemudi ojek online (Ojol) nyaris berujung bentrok dengan polisi di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Senin (21/7/2025) pukul 07:06 PM +07, menciptakan ketegangan di ibu kota. Ribuan pengemudi Ojol, tergabung dalam kelompok seperti Gerakan Aksi Roda Dua (GARDA) Indonesia dan Korban Aplikator, menggelar unjuk rasa di Jalan Medan Merdeka Selatan dekat pintu Barat Daya Monas untuk menyuarakan tuntutan mereka. Aksi dimulai sejak pukul 14.26 WIB, dengan massa tiba menggunakan mobil komando yang dikawal ratusan motor, menarik perhatian warga dan aparat keamanan. Ketegangan memuncak ketika peserta aksi menyalakan flare sebagai simbol kedatangan, namun polisi segera menentang tindakan tersebut dan meminta flare dimatikan karena melanggar aturan keamanan, memicu cekcok lisan.
Situasi sempat memanas ketika peserta aksi Demo bersikeras, tetapi berhasil diredam oleh petugas dengan pendekatan humanis. Polres Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.632 personel gabungan untuk mengamankan aksi, menunjukkan kesiapan menghadapi potensi kerusuhan. Aksi ini terbagi dalam dua gelombang: pukul 10.00 WIB oleh GARDA Indonesia dan pukul 13.00 WIB oleh Korban Aplikator, dengan tuntutan serupa seperti menolak status buruh, meminta potongan komisi aplikasi maksimal 10%, dan mendesak Presiden Prabowo Subianto menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk mengatur hak Ojol. Massa juga mengkritik sistem aceng, slot, dan multi-order yang dianggap merugikan.
Baca Juga: 90% Pelajar SMP di Bantul Terindikasi Konsumsi Alkohol
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Polisi, di bawah komando Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, mengimbau peserta untuk menyampaikan aspirasi secara tertib dan tidak memprovokasi. Penutupan jalan di sekitar Monas dan pengalihan arus lalu lintas diterapkan untuk mencegah kemacetan, dengan warga diimbau menggunakan jalur alternatif. Meski ada ketegangan, tidak dilaporkan bentrokan fisik signifikan berkat intervensi cepat petugas dan kesadaran sebagian massa untuk menjaga damai.
Reaksi publik di media sosial beragam, dengan banyak yang menyayangkan potensi eskalasi, sementara yang lain mendukung perjuangan Ojol atas kesejahteraan. Aksi ini mencerminkan tantangan besar dalam menyeimbangkan hak berekspresi dengan keamanan publik. Pemerintah diharapkan segera menanggapi tuntutan untuk mencegah aksi serupa berulang dengan risiko lebih tinggi. Hingga malam ini, situasi di Monas tampak terkendali, tetapi perhatian tetap tertuju pada respons otoritas terhadap aspirasi Ojol yang terus bergema.
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99: https://qiuqiu99bali.mom/