
Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merasa terganggu dengan laporan mengenai warga Gaza yang tewas saat mengantre bantuan kemanusiaan. Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, Karoline Leavitt, dalam konferensi pers pada Senin, 21 Juli 2025. Trump disebut ingin agar pembunuhan warga sipil di Jalur Gaza segera dihentikan.
Menurut laporan dari The Times of Israel pada 22 Juli 2025, Trump menyatakan kekecewaannya terhadap insiden yang melibatkan warga Palestina yang tewas saat berusaha mendapatkan bantuan kemanusiaan. Dalam konferensi pers yang sama, Leavitt juga mengungkapkan bahwa Trump “terkejut” dengan serangan Israel baru-baru ini yang menargetkan lokasi pemerintah Suriah dan sebuah gereja Katolik di Jalur Gaza. Pernyataan ini mencerminkan ketidaknyamanan AS terhadap beberapa kebijakan Israel di wilayah tersebut, meskipun hubungan strategis antara AS dan Israel tetap terjaga.
Baca Juga: Kaesang Pangarep Terkini – Ketua Umum PSI Kembali Terpilih
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 95 warga sipil tewas akibat tembakan militer Israel dalam 24 jam terakhir saat mengantre bantuan di lokasi distribusi. Laporan lain menyebutkan bahwa sejak akhir Mei 2025, sedikitnya 798 warga Palestina tewas saat mengakses bantuan kemanusiaan, menurut Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR). Insiden ini memicu kritik keras dari 169 organisasi kemanusiaan yang menyerukan penghentian sistem distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung AS dan Israel. Mereka menuntut kembali ke mekanisme distribusi bantuan yang dipimpin PBB, yang dianggap lebih aman bagi warga sipil.
Trump, melalui pernyataannya, menegaskan bahwa pembunuhan warga sipil yang sedang mencari bantuan harus dihentikan. Sikap ini menunjukkan adanya ketegangan dalam hubungan AS-Israel terkait penanganan krisis kemanusiaan di Gaza, meskipun kedua negara masih memiliki keselarasan strategis secara umum. Leavitt juga menyoroti bahwa AS terus memantau situasi di Gaza dan mendesak solusi yang dapat mengakhiri kekerasan terhadap warga sipil.
KESIMPULAN
Presiden AS Donald Trump mengecam kematian warga sipil Gaza yang tewas saat mengantre bantuan kemanusiaan, mendesak penghentian kekerasan. Dalam konferensi pers Gedung Putih pada 21 Juli 2025, Sekretaris Pers Karoline Leavitt menyatakan Trump “terkejut” dengan serangan Israel ke lokasi sipil, seperti gereja Katolik di Gaza. Laporan menyebut 95 warga tewas dalam 24 jam, dengan total 798 korban sejak Mei 2025. Organisasi kemanusiaan menuntut kembalinya sistem bantuan PBB. Meski krisis ini memicu ketegangan, hubungan strategis AS-Israel tetap terjaga.
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99 : https://qiuqiu99bali.mom/