
Cianjur, 23 Juli 2025 – Sebuah peristiwa tragis mengguncang warga Cianjur, Jawa Barat, setelah video duel maut antar pelajar SMP dan MTs di Jembatan Parigi, Desa Sindangsari, Kecamatan Leles, viral di media sosial. Insiden yang terjadi pada Jumat malam, 18 Juli 2025, ini berujung pada kematian seorang pelajar setelah terjatuh dari jembatan ke Sungai Cisokan yang kering. Peristiwa ini memicu keprihatinan publik, terutama karena terjadi menjelang Hari Anak Nasional pada 23 Juli 2025, menyoroti maraknya kekerasan di kalangan remaja.
Video berdurasi 1 menit 18 detik yang beredar luas menunjukkan dua pasang pelajar terlibat perkelahian dua lawan dua di Jembatan Parigi. Aksi tersebut disaksikan dan direkam oleh belasan teman mereka, yang tampak antusias merekam tanpa melerai. Dalam video, terlihat dua pelajar bertarung sengit hingga akhirnya terjatuh dari jembatan setinggi sekitar 5 meter ke dasar Sungai Cisokan yang kering dan berbatu. Salah satu pelajar mengalami luka parah di kepala dan tubuh, sementara yang lain hanya luka ringan. Korban luka parah dirujuk ke RSUD Cianjur, namun nyawanya tak tertolong setelah tiga hari dirawat, dan dinyatakan meninggal pada 21 Juli 2025.
Baca Juga: Rendy Kjaernett Diduga Selingkuh Mesra Bareng Teman Gereja
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Kapolsek Agrabinta, AKP Nanda Rihardja, menjelaskan bahwa perkelahian melibatkan dua kelompok pelajar, masing-masing beranggotakan tujuh orang dari SMP dan MTs di wilayah Leles. Duel Maut ini diduga disengaja, diatur melalui grup WhatsApp, dengan motif untuk “gaya-gayaan” dan memamerkan aksi di media sosial. “Mereka janjian untuk tawuran, direkam untuk diunggah. Ini tren berbahaya di kalangan pelajar,” ujar Nanda. Kasatreskrim Polres Cianjur, AKP Tono Listianto, menambahkan bahwa polisi telah mengamankan 13 pelajar terkait insiden ini, termasuk yang merekam dan memprovokasi. Penyidikan masih berlangsung untuk menentukan status hukum para pelaku, mengingat mereka di bawah umur.
Warga setempat yang mendengar keributan segera mendatangi lokasi dan membubarkan duel maut tersebut. Mereka juga membantu mengevakuasi korban ke puskesmas terdekat sebelum dirujuk ke rumah sakit. Seorang warga, Asep (40), mengaku prihatin karena Jembatan Parigi kerap jadi tempat nongkrong pelajar, namun baru kali ini berujung maut. “Biasanya cuma kumpul-kumpul, tapi ini sampai ada yang meninggal,” katanya.
Peristiwa ini memicu reaksi keras dari berbagai pihak. Netizen di media sosial, terutama di platform X, menyayangkan minimnya pengawasan orang tua dan sekolah terhadap perilaku remaja. Banyak yang menyerukan perlunya edukasi untuk mencegah tren tawuran demi konten media sosial. Kepala Dinas Pendidikan Cianjur, H. Eman Sulaeman, menyatakan akan berkoordinasi dengan sekolah-sekolah untuk memperketat pembinaan karakter dan memantau aktivitas siswa di luar jam sekolah.
Kasus ini menjadi pengingat akan bahaya kekerasan di kalangan pelajar dan pengaruh negatif media sosial. Polisi kini fokus pada pencegahan agar insiden serupa tak terulang, termasuk dengan menggandeng komunitas lokal dan sekolah. Publik menanti langkah konkrit untuk menangani akar masalah ini.
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99: https://qiuqiu99bali.mom/