Pada Mei 2025, dunia snooker menyaksikan sejarah tercipta di Crucible Theatre, Sheffield, ketika Zhao Xintong mengukir namanya sebagai juara dunia snooker pertama dari China. Dalam laga final yang memukau, Zhao Xintong berhasil mengalahkan pemain kawakan asal Wales, Mark Williams, dengan skor meyakinkan 18–12. Kemenangan ini tidak hanya menjadikannya juara dunia, tetapi juga simbol kebangkitan olahraga snooker di Asia, khususnya di tanah kelahirannya, Tiongkok.

Zhao Xintong, yang dijuluki “The Cyclone” karena gaya bermainnya yang cepat, presisi, dan agresif, telah lama dipandang sebagai bintang muda berbakat dalam dunia snooker. Namun, banyak pihak tidak menyangka ia akan mampu menaklukkan Crucible, tempat legendaris yang selama ini didominasi oleh nama-nama besar seperti Ronnie O’Sullivan, Stephen Hendry, dan John Higgins.

Perjalanan Zhao menuju podium tertinggi bukanlah kebetulan. Di sepanjang kejuaraan dunia 2025, ia mengalahkan nama-nama top dunia dengan permainan yang tenang, penuh percaya diri, dan minim kesalahan. Di babak semifinal, ia bahkan membuat kejutan besar dengan mengalahkan Ronnie O’Sullivan — salah satu pemain terhebat sepanjang masa — dalam kemenangan telak 17–8. Kemenangan itu menjadi sinyal kuat bahwa Zhao bukan hanya pemain berbakat, tapi juga telah matang secara mental dan teknis.

Zhao Xintong dari Cyclone mencetak sejarah sebagai juara dunia snooker pertama dari Tiongkok.

Baca Juga : Donald Trump Mahu AS Gunakan Terma ‘Football’, Bukan ‘Soccer

Kemenangan ini membawa pulang hadiah utama sebesar £500.000, namun lebih dari itu, Zhao membawa pulang kehormatan dan kebanggaan bagi negerinya. Ini adalah kali pertama dalam sejarah kejuaraan dunia snooker sejak dimulai pada tahun 1927, seorang pemain dari Asia — dan khususnya dari China — berhasil meraih gelar juara dunia. Hal ini langsung disambut meriah oleh komunitas snooker Tiongkok dan memicu gelombang baru antusiasme dari para penggemar muda di Asia.

Banyak analis menilai kemenangan Zhao Xintong akan menjadi titik balik besar dalam perkembangan global snooker. Selama dua dekade terakhir, China telah melahirkan banyak pemain berbakat seperti Ding Junhui dan Yan Bingtao, namun gelar tertinggi dunia selalu berada di luar jangkauan. Dengan keberhasilan Zhao, para pemain muda Tiongkok kini memiliki figur nyata untuk dijadikan panutan — bukti bahwa gelar dunia bukan lagi mustahil diraih.

Zhao sendiri, dalam wawancara pasca-kemenangannya, dengan rendah hati mengatakan, “Saya bermain bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk semua yang percaya bahwa snooker milik semua orang — bukan hanya milik Barat.” Kalimat itu mempertegas bahwa kemenangannya bukan hanya kemenangan pribadi, melainkan kemenangan untuk perubahan global dalam persepsi terhadap olahraga ini.

Kini, dunia snooker menantikan babak baru — era di mana dominasi Eropa Barat mulai digeser oleh kekuatan baru dari Timur. Dan di garis depan perubahan itu, berdirilah Zhao Xintong, sang juara dunia, simbol harapan, dan kebanggaan bagi jutaan penggemar snooker di seluruh dunia.

PENUTUP

Kemenangan Zhao Xintong di Kejuaraan Dunia Snooker 2025 bukan sekadar pencapaian individu, melainkan tonggak sejarah bagi dunia snooker secara keseluruhan. Ia membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan dedikasi mampu menembus batas-batas tradisi dan geografi. Dari Tiongkok ke panggung dunia, Zhao membawa harapan baru bagi generasi pemain muda di Asia dan menginspirasi dunia bahwa perubahan dalam olahraga bisa dimulai dari satu kemenangan bersejarah.

Dengan gelar juara dunia di tangan dan masa depan yang cerah di depan mata, Zhao Xintong kini bukan hanya nama besar dalam daftar juara snooker, tetapi juga simbol perubahan dan inspirasi global. Dunia snooker telah berubah — dan perubahan itu dimulai dari seorang pemuda China yang berani bermimpi besar dan mewujudkannya di panggung tertinggi.

Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya : https://artikelqiuqiu99.com/
LInk Situs Bermain Resmi QIUQIU99 : https://qiuqiu99bali.com/