
Akhir Perjalanan di Real Madrid
Setelah 13 tahun membela Real Madrid, Luka Modric akhirnya resmi gabung dengan AC Milan, klub legendaris Serie A Italia. Pengumuman ini menjadi salah satu berita paling mengejutkan dalam dunia sepak bola Eropa, terutama mengingat usianya yang telah mencapai 39 tahun dan statusnya sebagai ikon abadi Madrid.
Modric telah menjadi bagian penting dari dominasi Real Madrid di Eropa selama lebih dari satu dekade. Sejak bergabung dari Tottenham Hotspur pada tahun 2012, ia telah mencatat lebih dari 500 penampilan dan memenangi berbagai trofi, termasuk lima gelar Liga Champions UEFA, empat gelar La Liga, serta satu Ballon d’Or pada tahun 2018.
Kepindahan ke AC Milan menandai babak baru dalam karier Modric. Klub Italia tersebut secara resmi mengumumkan perekrutan Modric melalui kanal media sosial dan situs resmi mereka, menjelaskan bahwa ia telah menandatangani kontrak berdurasi satu tahun dengan opsi perpanjangan satu musim tambahan.
Baca Juga: Manchester United Cuma Menang 2 Kali di Pramusim, Erik Ten Hag Jadi Sorotan
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Alasan Luka Modric Bergabung dengan AC Milan
https://artikelqiuqiu99.com/luka-modric-resmi-gabung-ac-milan-di-usia-39-tahun/Dalam wawancara perdana usai penandatanganan kontrak, Luka Modric mengungkapkan alasannya memilih bergabung dengan Milan. Ia menyatakan bahwa Milan bukan hanya klub besar dengan sejarah panjang, tetapi juga memiliki visi dan ambisi besar di kancah Eropa.
“Dulu, Milan adalah Real Madrid-nya Italia. Klub ini punya DNA juara, dan saya merasa tertantang untuk menjadi bagian dari proyek besar mereka,” ujar Modric.
Ia juga menyebut bahwa atmosfer sepak bola Italia adalah sesuatu yang selalu ia kagumi. Meski banyak tawaran datang dari liga lain, Modric memilih Serie A karena kedekatannya dengan gaya permainan taktis dan organisasi pertahanan yang kuat.
Peran dan Harapan di San Siro
Modric diproyeksikan menjadi pilar utama di lini tengah Milan, memberikan kedalaman dan pengalaman yang sangat dibutuhkan dalam skuad muda asuhan pelatih Stefano Pioli. Kehadiran pemain sekelas Modric di ruang ganti juga diharapkan bisa menjadi panutan bagi pemain muda seperti Tijjani Reijnders dan Yunus Musah. Pelatih Milan menyambut positif kehadiran gelandang Kroasia itu, menyebutnya sebagai pemain dengan mental juara dan profesionalisme tinggi.
“Modric adalah pemain yang tidak hanya cerdas di lapangan, tapi juga pemimpin sejati. Kami yakin ia akan memberi kontribusi besar baik di kompetisi domestik maupun Eropa,” ungkap Pioli dalam konferensi pers.
Reaksi Dunia Sepak Bola
Kabar bahwa Luka Modric resmi gabung AC Milan segera menjadi trending di berbagai platform media sosial. Banyak legenda sepak bola memuji keberanian Modric untuk tetap bermain di level tertinggi pada usia yang mendekati 40 tahun. Para fans Milan pun menyambut kehadiran sang maestro dengan antusiasme tinggi, berharap ia dapat membawa Milan kembali ke puncak kejayaan.
Sebaliknya, penggemar Real Madrid mengungkapkan perasaan campur aduk: sedih karena kehilangan ikon klub, namun juga bangga melihat sang legenda terus berkarier di tim besar lainnya.
Penutup: Legenda yang Tak Pernah Padam
Kepindahan Luka Modric ke AC Milan membuktikan bahwa usia bukanlah batas bagi seorang pesepak bola sejati. Dengan semangat juang yang masih tinggi dan kemampuan teknis yang belum luntur, ia siap mengarungi tantangan baru di Serie A.
Langkah ini tidak hanya menjadi kisah menarik dalam dunia sepak bola, tetapi juga inspirasi bahwa dedikasi dan cinta pada permainan bisa bertahan seumur hidup. Modric resmi gabung AC Milan, dan dunia siap menyaksikan babak baru dalam perjalanan sang maestro.