
Gelombang Protes yang Tak Terbendung
Demo Nepal kembali memanas setelah ribuan massa turun ke jalan untuk menyuarakan ketidakpuasan terhadap pemerintah. Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh ketika sekelompok demonstran membakar gedung DPR sebagai bentuk protes keras atas kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. Situasi ini mencerminkan betapa dalamnya krisis politik dan sosial yang sedang dihadapi negara Himalaya tersebut.
Menurut laporan media setempat, para demonstran menuntut transparansi, pemerataan ekonomi, serta perbaikan layanan publik. Ketidakpuasan yang telah lama dipendam akhirnya meledak menjadi aksi besar-besaran di ibu kota Nepal.
Gedung DPR Jadi Sasaran Amarah Massa
Insiden pembakaran gedung DPR menjadi simbol amarah rakyat terhadap pemerintah. Asap tebal mengepul dari bangunan utama parlemen, membuat aparat keamanan kesulitan mengendalikan situasi. Polisi anti huru-hara dikerahkan, namun jumlah massa yang memadati jalan-jalan utama membuat kondisi semakin sulit diatasi.
Beberapa saksi mata menyebutkan bahwa massa membawa spanduk berisi kritik keras terhadap elite politik yang dinilai gagal menepati janji. Aksi ini juga dipicu oleh isu inflasi tinggi, pengangguran, serta tudingan korupsi di kalangan pejabat.
BACA JUGA: Jennifer Bachdim Jadi Sorotan Usai Berdonasi untuk Warga Banjir Bali

Respons Pemerintah dan Dunia Internasional
Pemerintah Nepal mengutuk keras aksi pembakaran tersebut dan berjanji segera mengambil langkah tegas. Perdana Menteri menyatakan bahwa perusakan fasilitas negara tidak dapat dibenarkan, namun ia juga membuka ruang dialog untuk mencari solusi atas tuntutan rakyat.
Dunia internasional ikut menyoroti perkembangan demo Nepal ini. Beberapa negara menyerukan agar konflik diselesaikan dengan cara damai demi menjaga stabilitas kawasan Asia Selatan.
Sikap Pemerintah dan Dunia Internasional
Pemerintah Nepal mengutuk aksi anarkis yang merusak gedung DPR. Perdana Menteri menegaskan bahwa tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan. Meski begitu, ia mengaku siap membuka ruang dialog dengan perwakilan demonstran untuk mencari solusi.
Sementara itu, dunia internasional memberikan perhatian serius terhadap demo Nepal. Beberapa negara menyerukan penyelesaian damai dan mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas politik di kawasan Asia Selatan. Organisasi internasional juga mendesak agar pemerintah Nepal mendengarkan suara rakyat tanpa menggunakan kekerasan berlebihan.
Implikasi Politik ke Depan
Demo Nepal yang berujung pembakaran gedung DPR menandai titik kritis dalam perjalanan demokrasi negara tersebut. Bila pemerintah gagal merespons tuntutan rakyat, bukan tidak mungkin gelombang protes akan semakin besar dan meluas ke berbagai daerah.
Bagi rakyat Nepal, aksi ini adalah suara lantang untuk meminta perubahan. Namun, bagi pemerintah, ini menjadi ujian besar untuk menyeimbangkan antara menjaga keamanan negara dan memenuhi aspirasi publik.