
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa pihaknya membuka peluang untuk menyertakan pemain senior dalam skuad Timnas U-23 yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Asia U-23 dan SEA Games 2025. Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan pentingnya prestasi dan peluang meraih gelar di dua ajang bergengsi tersebut, serta demi memberikan pengalaman dan keseimbangan dalam tim yang mayoritas diisi oleh pemain muda.
Erick Thohir menjelaskan bahwa regulasi dari konfederasi dan panitia penyelenggara SEA Games memungkinkan penggunaan sejumlah pemain senior dalam tim U-23. Hal ini serupa dengan format yang digunakan dalam beberapa edisi SEA Games sebelumnya, di mana negara-negara peserta diperbolehkan membawa 1 hingga 3 pemain senior sebagai bagian dari tim untuk memperkuat kedalaman dan kepemimpinan skuad.
“Sepak bola saat ini adalah tentang keseimbangan antara pengalaman dan energi muda. Pemain senior yang sudah berpengalaman bisa menjadi mentor dan pengarah di lapangan bagi para pemain muda. Kami sedang mendiskusikan nama-nama yang potensial untuk mengisi slot pemain senior tersebut,” ujar Erick Thohir dalam konferensi pers terbaru di Jakarta.
Baca Juga: Manchester United : Hajar Bournemouth 4-1 di Premier League Summer Series Chicago
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Kualifikasi Piala Asia U-23 dan SEA Games 2025 dianggap sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menunjukkan kekuatan generasi muda yang tengah berkembang pesat. Dengan penampilan luar biasa di berbagai turnamen sebelumnya, seperti Piala Asia U-23 2024 dan babak kualifikasi Olimpiade, ekspektasi publik terhadap performa tim sangat tinggi. Selain untuk kepentingan teknis di lapangan, kehadiran pemain senior juga diharapkan bisa membentuk mental juara dalam skuad muda Indonesia. Pengalaman menghadapi tekanan pertandingan besar, penonton luar negeri, hingga situasi tak terduga di turnamen akan sangat berharga bagi para pemain muda.PSSI juga akan mempertimbangkan kesiapan klub dalam melepas pemain senior tersebut, mengingat jadwal turnamen internasional yang bisa berbenturan dengan agenda kompetisi domestik Liga 1 maupun Liga 2. Oleh karena itu, komunikasi dengan klub-klub juga akan dilakukan sejak jauh hari.
Dengan peluang ini, masyarakat Indonesia semakin menaruh harapan tinggi bahwa Timnas Indonesia bisa tampil optimal dan bersaing di level Asia Tenggara bahkan Asia. Strategi PSSI membawa pemain senior diharapkan bisa menjadi langkah cerdas demi meraih prestasi gemilang pada 2025.Erick juga menyebut bahwa PSSI akan berkoordinasi erat dengan pelatih kepala Shin Tae-yong dalam menentukan siapa saja pemain senior yang akan dipertimbangkan. Aspek kebugaran, pengalaman internasional, kepemimpinan, serta komitmen terhadap timnas menjadi beberapa faktor utama dalam seleksi.
Potensi pemain seperti Marc Klok, Ricky Kambuaya, atau bahkan Pratama Arhan disebut-sebut masuk dalam radar. Meskipun secara usia mereka tidak lagi masuk kategori U-23, kontribusi mereka dalam mendampingi pemain-pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, dan Alfeandra Dewangga sangat dibutuhkan, terutama dalam laga-laga krusial dan bertekanan tinggi. Selain untuk kepentingan teknis di lapangan, kehadiran pemain senior juga diharapkan bisa membentuk mental juara dalam skuad muda Indonesia. Pengalaman menghadapi tekanan pertandingan besar, penonton luar negeri, hingga situasi tak terduga di turnamen akan sangat berharga bagi para pemain muda.
PSSI juga akan mempertimbangkan kesiapan klub dalam melepas pemain senior tersebut, mengingat jadwal turnamen internasional yang bisa berbenturan dengan agenda kompetisi domestik Liga 1 maupun Liga 2. Oleh karena itu, komunikasi dengan klub-klub juga akan dilakukan sejak jauh hari. Dengan peluang ini, masyarakat Indonesia semakin menaruh harapan tinggi bahwa Timnas Indonesia bisa tampil optimal dan bersaing di level Asia Tenggara bahkan Asia. Strategi PSSI membawa pemain senior diharapkan bisa menjadi langkah cerdas demi meraih prestasi gemilang pada 2025.