
Timnas U-23 Indonesia memastikan langkah ke semifinal Piala AFF U-23 2025 sebagai juara Grup A setelah bermain imbang 0-0 melawan Malaysia U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Senin (21/7/2025) malam WIB. Hasil ini tidak hanya mengamankan tiket ke babak empat besar, tetapi juga memastikan Malaysia tersingkir dari turnamen. Berikut ulasan lengkap laga sengit ini dan kunci keberhasilan Garuda Muda.
Kronologi Pertandingan
Laga pamungkas Grup A ini berlangsung dengan tensi tinggi, mengingat rivalitas panjang antara Indonesia dan Malaysia. Timnas U-23 Indonesia, yang dilatih Gerald Vanenburg, tampil dominan dengan penguasaan bola mencapai 67 persen dan menciptakan 11 peluang, tiga di antaranya mengarah ke gawang. Namun, penyelesaian akhir yang kurang tajam, terutama dari Jens Raven dan penggantinya Hokky Caraka, membuat skor tetap kacamata hingga peluit panjang.
Malaysia, yang membutuhkan kemenangan untuk lolos, mengancam melalui tendangan bebas Aliff Izwan di menit ke-53, tetapi kiper Cahya Supriadi melakukan penyelamatan gemilang. Indonesia membalas lewat serangan balik, dengan umpan cutback Achmad Maulana ke Jens Raven di menit ke-58, yang sayangnya dimentahkan kiper Malaysia, Zulhilmi Sharani. Meski tanpa gol, hasil imbang 0-0 cukup bagi Indonesia untuk finis di puncak klasemen Grup A dengan tujuh poin dari tiga laga (dua menang, satu imbang).
Baca Juga: Erick Thohir Kritik Finishing Jens Raven & Hokky Caraka
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya : https://artikelqiuqiu99.com/

Dampak Hasil Pertandingan
Kemenangan telak 8-0 atas Brunei Darussalam dan kemenangan tipis 1-0 atas Filipina sebelumnya menjadi modal kuat Garuda Muda. Hasil imbang melawan Malaysia memastikan Indonesia lolos ke semifinal sebagai juara Grup A, diikuti Filipina (6 poin) sebagai runner-up terbaik setelah mengalahkan Brunei 2-0. Sementara itu, Malaysia tersingkir dengan hanya mengumpulkan empat poin dari satu kemenangan (7-1 atas Brunei), satu imbang, dan satu kekalahan (0-2 dari Filipina).
Dukungan 27.013 suporter di SUGBK menjadi energi tambahan bagi tim, meski netizen di X menyayangkan banyaknya long ball dan kurangnya efektivitas serangan. “Terlalu banyak long ball! Penyelesaian akhir kurang maksimal,” tulis akun @idextratime, mencerminkan sentimen penggemar.
Kunci Keberhasilan Indonesia
Pelatih Gerald Vanenburg memuji soliditas lini belakang, dengan duet Muhammad Ferrari dan Kadek Arel yang sulit ditembus. Cahya Supriadi, yang menggantikan Muhammad Ardiansyah di bawah mistar, tampil cemerlang dengan penyelamatan kelas dunia. Rotasi pemain seperti Achmad Maulana dan Victor Dethan juga menunjukkan kedalaman skuad. Namun, Vanenburg mengakui kehilangan Arkhan Fikri karena cedera memengaruhi kreativitas lini tengah.
Kritik dan Harapan
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengkritik penyelesaian akhir Jens Raven dan Hokky Caraka, yang gagal memanfaatkan peluang emas. “Jens dan Hokky harus lebih tajam di semifinal. Ini kesempatan buktikan diri,” ujar Erick, menantang keduanya untuk performa lebih baik menuju final. Meski begitu, Erick optimistis dengan penguasaan bola dan organisasi permainan tim, yang menjadi modal menghadapi semifinal, kemungkinan melawan Thailand atau Vietnam.
Menuju Semifinal
Dengan status juara Grup A, Indonesia akan menghadapi juara Grup C atau runner-up Grup B/C pada 25 Juli 2025 di SUGBK. Kemenangan di semifinal akan membawa Garuda Muda ke final pada 29 Juli, dengan peluang mengulang sukses juara 2019 di bawah Indra Sjafri.
KESIMPULAN
Meski hanya imbang 0-0, Timnas U-23 Indonesia berhasil memastikan tempat di semifinal Piala AFF U-23 2025, sekaligus membuat Malaysia tersingkir. Performa solid di lini belakang dan dukungan suporter menjadi kunci, meski finishing masih perlu diperbaiki. Garuda Muda kini fokus ke semifinal, dengan harapan besar mengukir prestasi di kandang sendiri. Ayo, dukung Indonesia raih gelar!
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99: https://qiuqiu99bali.mom/