
Padang, 25 Juli 2025 – Sumatera Barat mencuri perhatian nasional dengan inisiatif ambisius Ba Jaguang Dari Ranah Minang untuk Ketahanan Pangan Indonesia,” sebuah program ketahanan pangan yang menjadikan provinsi ini sebagai sentra produksi jagung nasional. Diluncurkan oleh PT Mekar Agrifin Teknologi (Paten Mekar Tani) dengan dukungan Polda Sumatera Barat, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, dan PT Mekar Investama Teknologi (MEKAR), program ini menjadi sorotan di platform X, dengan tagar #BaJaguang dan #SumbarPangan trending di Indonesia. Netizen memuji langkah ini sebagai “jurus jitu” untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mencapai kedaulatan pangan.
Program Ba Jaguang mengintegrasikan teknologi pertanian modern, kolaborasi lintas sektor, dan keterlibatan komunitas lokal untuk meningkatkan produksi jagung di Sumatera Barat. Gubernur Mahyeldi menegaskan bahwa jagung, bersama padi, adalah komoditas prioritas sejalan dengan visi pembangunan daerah. Inisiatif ini menargetkan peningkatan hasil panen hingga 20% dalam dua tahun, dengan fokus pada kabupaten seperti Pasaman, Limapuluh Kota, dan Solok. CEO MEKAR, Pandu Aditya Kristy, menyebut program ini sebagai fondasi ketahanan pangan nasional, dengan Sumatera Barat sebagai model replikasi bagi daerah lain. “Kami wujudkan pertanian kuat untuk masyarakat sejahtera,” ujarnya.
Baca Juga: Stephen Curry Mengguncang Dunia dengan 56 Poin dan Rekor Tiga Poin di Orlando 2025
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Keberhasilan program ini didukung oleh sinergi unik antara swasta, pemerintah, dan aparat keamanan. Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta, menekankan pentingnya pengamanan dan pengawasan untuk menjaga stabilitas sosial-ekonomi, sejalan dengan Astha Cita Prabowo yang memprioritaskan ketahanan pangan. Petani lokal di Pasaman, seperti yang dilaporkan Liputan6.com, menyambut baik bantuan teknologi seperti benih unggul dan pupuk Bios 44, yang meningkatkan hasil panen hingga 8 ton per hektare. Netizen di X memuji inisiatif ini, dengan cuitan seperti, “Sumbar gak cuma rendang, tapi juga jagung juara!” dan meme petani dengan traktor bertuliskan “Ba Jaguang Power.”
Namun, tantangan tetap ada. Infrastruktur irigasi di beberapa daerah masih terbatas, dan fluktuasi harga jagung di pasaran menjadi perhatian. Bulog, yang diinstruksikan membeli jagung lokal seharga Rp 5.500 per kilogram mulai Juni 2025, diharapkan menjaga stabilitas harga. Program ini juga menghadapi skeptisisme di X, dengan beberapa pengguna mempertanyakan keberlanjutan pendanaan dan dampak lingkungan dari intensifikasi pertanian. Meski begitu, antusiasme mendominasi, terutama setelah panen raya jagung di Desa Sasagaran, Sukabumi, menjadi bukti keberhasilan teknologi serupa.
Sumatera Barat, yang dikenal dengan budaya Minangkabau dan kuliner rendang, kini menambah identitas baru sebagai lumbung jagung nasional. Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Ba Jaguang tidak hanya menjadi jurus ekonomi, tetapi juga simbol kebanggaan Ranah Minang. Malam ini, saat Indonesia menghadapi Thailand di semifinal AFF U-23, semangat “Ba Jaguang” ikut membakar diskusi online, menggambarkan Sumatera Barat sebagai daerah yang berjaya di lapangan dan ladang.
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99 : https://qiuqiu99bali.mom/