Pada 18 Mei 2025, warga Kampung Bojong Engsel, Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dikejutkan oleh fenomena tak biasa: air Sungai Citeureup berubah warna menjadi orange pekat. Kejadian ini terekam dalam video yang diunggah di akun TikTok @arya39903, yang dengan cepat viral, ditonton ratusan ribu kali dan memicu ribuan komentar. Dalam video tersebut, seorang warga dengan nada cemas berseru, “Pak Dedi, tuh ada yang buang limbah sembarangan Pak Dedi… air kali tiba-tiba jadi orange!” Seruan ini ditujukan kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikenal responsif terhadap isu lingkungan. Warga menduga perubahan warna air sungai disebabkan oleh limbah industri yang dibuang tanpa pengelolaan.
Menanggapi viralnya video Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor bergerak cepat pada 19 Mei 2025. Tim yang dipimpin Kepala Bidang Penegakan Hukum Lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3, Gantara Lenggana, melakukan inspeksi mendadak dari hulu ke hilir sungai. Hasil penelusuran menunjuk PT Harapan Mulya, perusahaan yang memproduksi gerobak dan tong sampah dengan aktivitas pengecatan powder coating berwarna orange, sebagai sumber utama pencemaran. Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) dari perusahaan ini diduga dibuang tanpa pengolahan sesuai standar. DLH langsung menyegel saluran pembuangan limbah dengan garis PPLH dan menyemen lubang pembuangan untuk mencegah pencemaran lebih lanjut. Sampel air dari sungai diambil untuk analisis laboratorium, dengan hasil diharapkan keluar dalam 14 hari. PT Harapan Mulya akan dipanggil untuk BAP, dan jika terbukti melanggar, sanksi administratif hingga pidana lingkungan mengintai.
Baca Juga : Seperti Film Black Mirror, Hotel Jepang Ini Gunakan Robot sebagai Resepsionis
Kunjungi Juga Artikel Menarik Lainnya: https://artikelqiuqiu99.com/

Fenomena ini bukan sekadar masalah visual. Dr. Dicky Budiman, ahli kesehatan lingkungan dari Griffith University, menyebut air tercemar bahan kimia industri dapat menyebabkan iritasi kulit, mata, hingga gangguan pernapasan. Paparan jangka panjang bahkan berisiko memicu kanker. Ekosistem sungai juga terancam, dengan biota air seperti ikan dan mikroorganisme terdampak, mengganggu rantai makanan dan pertanian lokal. Netizen ramai menuntut tindakan tegas, memuji respons DLH, namun menyoroti perlunya pengawasan ketat. Kepala Desa Tarikolot, Wawan Kurniawan, berencana menerbitkan surat edaran untuk meningkatkan kesadaran lingkungan.
Kasus ini mengingatkan pada lemahnya pengawasan limbah industri, serupa dengan pencemaran Sungai Citarum dan Silayar. Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menegaskan komitmen menindak pelaku pencemaran. Masyarakat berharap Dedi Mulyadi dan pemerintah daerah memastikan sungai kembali bersih melalui teknologi pemantauan, penegakan hukum, dan edukasi. Sungai orange ini menjadi alarm bahwa tanggung jawab lingkungan adalah tugas bersama, agar air, sumber kehidupan, tetap lestari.
KESIMPULAN
Fenomena air Sungai Citeureup berubah orange pada 18 Mei 2025, yang viral melalui video TikTok, menunjukkan dugaan pencemaran limbah industri dari PT Harapan Mulya. Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bogor bertindak cepat dengan menyegel saluran limbah dan mengambil sampel air untuk analisis. Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak kesehatan, seperti iritasi hingga risiko kanker, serta kerusakan ekosistem sungai. Netizen menyerukan tindakan tegas kepada Gubernur Dedi Mulyadi, menyoroti perlunya pengawasan ketat terhadap industri. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab, penegakan hukum, dan edukasi masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai sebagai sumber kehidupan.
Link Situs Bermain Resmi QIUQIU99: https://qiuqiu99bali.mom/