
Meriahnya Perayaan HUT ke-80 RI di Monas
Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Ribuan warga hadir untuk menyaksikan sekaligus mengikuti berbagai perlombaan tradisional yang selalu menjadi ciri khas setiap peringatan kemerdekaan. Dari sekian banyak lomba, tarik tambang menjadi salah satu yang paling menyita perhatian publik.
Uniknya, lomba tarik tambang tahun ini tidak hanya diikuti oleh warga Indonesia, tetapi juga sejumlah warga negara asing (WNA) yang hadir di lokasi. Momen tersebut langsung menarik sorotan masyarakat dan menjadi bahan perbincangan luas di media sosial. Kehadiran para WNA memberikan nuansa berbeda sekaligus menambah semarak perayaan kemerdekaan.
Baca Juga: Gunung Bawakaraeng Dipadati 4.068 Pendaki HUT RI, Sebagian Alami Hipotermia

Tarik Tambang sebagai Simbol Kekompakan
Lomba tarik tambang merupakan permainan tradisional yang telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Permainan ini sederhana, tetapi sarat makna. Dua tim berhadapan, saling menarik tali tambang dengan kekuatan dan strategi agar bisa mengalahkan lawan. lomba kemerdekaan mengajarkan kerja sama, solidaritas, dan semangat juang—nilai-nilai yang selaras dengan semangat kemerdekaan.
Dalam perlombaan di Monas, para WNA terlihat bersemangat mengikuti jalannya pertandingan. Mereka berusaha sekuat tenaga menahan tarikan lawan, meski sesekali terhuyung karena kurang terbiasa dengan permainan tersebut. Sorak-sorai penonton semakin menambah meriah suasana, membuat setiap momen menjadi tontonan yang menghibur.
Viral di Media Sosial
Momen WNA ikut tarik tambang di Monas dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial. Video dan foto yang diunggah warganet memperlihatkan bagaimana mereka tertawa, berjuang, bahkan terjatuh bersama timnya. Banyak netizen yang merasa terhibur sekaligus bangga karena permainan tradisional Indonesia bisa dikenal lebih luas oleh masyarakat internasional.
Komentar positif pun berdatangan. Ada yang menilai bahwa partisipasi WNA dalam tarik tambang menjadi simbol persatuan dan kebersamaan lintas bangsa. Tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya Indonesia. Fenomena ini menunjukkan bahwa lomba sederhana seperti permainan 17 Agustusan mampu menjadi jembatan budaya yang menyatukan masyarakat.
Pelestarian Tradisi Lewat Tarik Tambang
Selain menjadi hiburan, lomba tarik tambang juga memiliki nilai penting dalam pelestarian tradisi. Dengan mengadakan perlombaan di ruang publik besar seperti Monas, masyarakat diajak untuk kembali mengenal permainan tradisional yang mulai jarang ditemui di kehidupan modern. Kehadiran WNA semakin memperkuat pesan bahwapermainan 17 Agustusan bukan sekadar permainan, tetapi juga warisan budaya yang layak dipertahankan.
Perayaan HUT RI di Monas tahun ini menunjukkan bahwa tradisi tidak pernah lekang oleh waktu. Tarik tambang tetap menjadi daya tarik utama yang mampu menyatukan berbagai kalangan, baik warga lokal maupun internasional, dalam semangat kebersamaan.